Kasus yang Ditangani oleh L Part 10
Trio (yang ngaku-ngakunya) rider itu saat ini sedang berada di
kediamannya Areen, salah satu tersangka dalam kasus pembunuhan suami
nyonye belande Tarou. Sebenarnya, sedikit info aja. Jadi, detektif di
sini ada 5 orang. Bakwan, L, & trio rider. Klop banget dach, kalo
disatuin n dijadiin grup macam The Changcuters wakakakakakak
(& mendapat tatapan dingin dari kelima orang “terhina” itu).
Gomen….
Areen : Baik, apa yang ingin ditanyakan dari saya soal kasus kemarin?
Ouja : (menyela) Sebelumnya, bener-bener di sini gak ada anak gadis imut nan lucu? (meyakinkan Areen) Apa jangan-jangan… anda… mandul? (adegan langsung disensor karena menyangkut banyak kejadian kekerasan antara Areen dengan Ouja)
Areen : (pasang tampang innocent) Ehehehe, ada lagi yang ingin ditanyakan?
Yamiryu + Slash_aza : (mengambil jarak ke belakang) Ehehehe, sebenarnya cukup banyak… tapi… (menoleh ke Ouja yang sudah tidak diketahui tanda-tanda kehidupannya)
Areen : (senyum makin melebar) Iya, mau tanya apa lagi?
Untuk sementara, Ouja harus digotong keluar lapangan layaknya pemain bola yang baru saja tersambar petir di siang bolong.
Slash_aza : Kami ingin meyakinkan kembali mengenai alibi anda sewaktu kejadian
Areen : (celingak-celinguk) Lho? perasaan tadi ada yang nanya saya. Mana orangnya ya? Kok gak keliatan? (menengok ke arah bawah) Oooh, kamu toch… (paiiiiit dech loe! dua kali di-kacangin Areen)
Slash_aza : (kesal) Loe aja yang nanya dech, Yamiryu
Yamiryu : Iya… ehm, nona Areen (ada yang tersipu-sipu dipanggil “nona Areen” tuch) Kami ingin menanyakan… ehm, (melihat ke catatan, membaca sekilas catatan, mengakses info ke dalam otak, membuat suatu kesimpulan, memastikan isi pertanyaan, mengecek kembali… dst)
Slash_aza :(gusar) Wah, kagak banget dech kalo yang ini. Ouja! Kamu aja yang … (melihat tulisan yang dipegang Ouja “Jangan dibangunkan kalo belum Lebaran”)
Areen : Iya, mau nanya apa? (pasang senyum makin & makin lebar)
Slash_aza terpaksa berjuang sendirian kali ini. Ayo semangat, jang! Hadapi singa betina lapar itu dengan hati yang tegar… (Areen : Yang loe bilang singa betina lapar tuch siapa? *sambil asah golok*) Slash_aza lalu naik ke atas meja biar eksistensi dirinya dapat diakui oleh si tersangka.
Slash_aza : Alibi anda dari jam 9 bagaimana?
Areen : Yah, seperti yang sudah saya ceritakan sebelumnya. Khan udah ada catatannya. Masih mau ditanyakan lagi?
Slash_aza : (dengan nada menantang) Tapi saya yakin! Andalah pelakunya!!! (sambil menunjuk ke arah Areen diikuti OST. Meitantei Conan)
Areen : (buka kipas) Ohohohohoho! Anda pasti bercanda! (sambil menepuk punggung Slash_aza dengan “ringan”)
Slash_aza : (melesat bagaikan panah, sukses menghindari berbagai halang rintangan seperti vas bunga, lemari pajangan, kawat berduri, tiang gantungan *lho?*, hingga guillotine, bersyukur dapat melewati itu semua sampai akhirnya dengan sukses di-stop oleh dinding beton)
Slash_aza masih bersyukur nyawanya masih menempel dengan raganya. Tampaknya mereka bertiga salah masuk rumah! Ini bukan sembarang rumah, tapi HOUSE OF PAIN. Berpikir kira-kira berapa banyak orang yang berhasil keluar dari tempat terkutuk ini, dia melihat sesuatu. Tampaknya suatu barang yang menarik. Mencoba menggapai benda itu, yang dia dapat ialah…
Slash_aza : GYAAAAAOOOOOUUUUWWWW….!!! (ternyata itu jebakan tikus)
Oh, salah! kita replay lagi. Kali ini, mari kita semua termasuk yang baca juga memberi arahan kepada Slash-aza. Dia melihat sesuatu. Tampaknya suatu barang yang menarik. (Pembaca : Coba yang sebelah kiri!) Mencoba menggapai benda itu, yang dia dapat adalah…
Slash_aza : ALAMAAAAAAAAAAKKK…!!! (kali ini kurang beruntung karena masuk ke guillotine & dengan senang hati Areen menurunkan pisaunya yang langsung memotong tangan si anak malang)
Lebih salah! kita replay lagi (Slash_aza : kali ini, yang bener dong kasih taunya!) Dia melihat sesuatu. Tampaknya suatu barang yang menarik. (Pembaca : Sekarang coba yang sebelah kanan!)
Slash_aza : BERISIIIIIIKKK…
Mencoba menggapai benda itu, yang dia dapat adalah…
Slash_aza : (girang) Yes!!! Ternyata ini yang saya cari… (sambil mengamati benda yang diambilnya yang tidak lain tidak bukan adalah sebuah cambuk)
Areen : (sambil menutup wajahnya dengan kipas) Ohohohohoho… Ternyata mau main pake begituan ya
Slash_aza : (mengacungkan benda yang didapatnya) INI! APA INI?
Areen : Eeee… itu celana dalam temanmu lho! (Kaget lalu melihat ke tangannya. Ternyata benar, celana dalam. Bertuliskan “Ouja le Bon”, bermerk Rider warna pink berenda-renda. Dan tentu saja Slash_aza tidak akan berani mencium “wangi”nya yang dijamin it’s-a-no-no)
Slash_aza : (mengacungkan benda yang didapatnya & kali ini yang benarnya) KALO YANG INI, APA INI? (diiringi musik acara quiz) Apabila jawaban anda benar, maka anda dapat memilih satu di antara kopor-kopor ini, hadiah apa yang anda terima? Dan tentu saja… Hei! kok jadi acara quiz sich? (Penulis sukses ngerjain Slash_aza)
Kira-kira apa reaksi Areen begitu ditunjukkan Slash_aza benda yang mungkin adalah barang bukti itu?
Areen : IYA! PECUT GAZE AJA!!! CTAR, CTAR, CTAR (layaknya orang udah kesurupan)
Gaze : TIDAAAAAAAAAAAAAAKKK…!!!
(& mendapat tatapan dingin dari kelima orang “terhina” itu).
Gomen….
Areen : Baik, apa yang ingin ditanyakan dari saya soal kasus kemarin?
Ouja : (menyela) Sebelumnya, bener-bener di sini gak ada anak gadis imut nan lucu? (meyakinkan Areen) Apa jangan-jangan… anda… mandul? (adegan langsung disensor karena menyangkut banyak kejadian kekerasan antara Areen dengan Ouja)
Areen : (pasang tampang innocent) Ehehehe, ada lagi yang ingin ditanyakan?
Yamiryu + Slash_aza : (mengambil jarak ke belakang) Ehehehe, sebenarnya cukup banyak… tapi… (menoleh ke Ouja yang sudah tidak diketahui tanda-tanda kehidupannya)
Areen : (senyum makin melebar) Iya, mau tanya apa lagi?
Untuk sementara, Ouja harus digotong keluar lapangan layaknya pemain bola yang baru saja tersambar petir di siang bolong.
Slash_aza : Kami ingin meyakinkan kembali mengenai alibi anda sewaktu kejadian
Areen : (celingak-celinguk) Lho? perasaan tadi ada yang nanya saya. Mana orangnya ya? Kok gak keliatan? (menengok ke arah bawah) Oooh, kamu toch… (paiiiiit dech loe! dua kali di-kacangin Areen)
Slash_aza : (kesal) Loe aja yang nanya dech, Yamiryu
Yamiryu : Iya… ehm, nona Areen (ada yang tersipu-sipu dipanggil “nona Areen” tuch) Kami ingin menanyakan… ehm, (melihat ke catatan, membaca sekilas catatan, mengakses info ke dalam otak, membuat suatu kesimpulan, memastikan isi pertanyaan, mengecek kembali… dst)
Slash_aza :(gusar) Wah, kagak banget dech kalo yang ini. Ouja! Kamu aja yang … (melihat tulisan yang dipegang Ouja “Jangan dibangunkan kalo belum Lebaran”)
Areen : Iya, mau nanya apa? (pasang senyum makin & makin lebar)
Slash_aza terpaksa berjuang sendirian kali ini. Ayo semangat, jang! Hadapi singa betina lapar itu dengan hati yang tegar… (Areen : Yang loe bilang singa betina lapar tuch siapa? *sambil asah golok*) Slash_aza lalu naik ke atas meja biar eksistensi dirinya dapat diakui oleh si tersangka.
Slash_aza : Alibi anda dari jam 9 bagaimana?
Areen : Yah, seperti yang sudah saya ceritakan sebelumnya. Khan udah ada catatannya. Masih mau ditanyakan lagi?
Slash_aza : (dengan nada menantang) Tapi saya yakin! Andalah pelakunya!!! (sambil menunjuk ke arah Areen diikuti OST. Meitantei Conan)
Areen : (buka kipas) Ohohohohoho! Anda pasti bercanda! (sambil menepuk punggung Slash_aza dengan “ringan”)
Slash_aza : (melesat bagaikan panah, sukses menghindari berbagai halang rintangan seperti vas bunga, lemari pajangan, kawat berduri, tiang gantungan *lho?*, hingga guillotine, bersyukur dapat melewati itu semua sampai akhirnya dengan sukses di-stop oleh dinding beton)
Slash_aza masih bersyukur nyawanya masih menempel dengan raganya. Tampaknya mereka bertiga salah masuk rumah! Ini bukan sembarang rumah, tapi HOUSE OF PAIN. Berpikir kira-kira berapa banyak orang yang berhasil keluar dari tempat terkutuk ini, dia melihat sesuatu. Tampaknya suatu barang yang menarik. Mencoba menggapai benda itu, yang dia dapat ialah…
Slash_aza : GYAAAAAOOOOOUUUUWWWW….!!! (ternyata itu jebakan tikus)
Oh, salah! kita replay lagi. Kali ini, mari kita semua termasuk yang baca juga memberi arahan kepada Slash-aza. Dia melihat sesuatu. Tampaknya suatu barang yang menarik. (Pembaca : Coba yang sebelah kiri!) Mencoba menggapai benda itu, yang dia dapat adalah…
Slash_aza : ALAMAAAAAAAAAAKKK…!!! (kali ini kurang beruntung karena masuk ke guillotine & dengan senang hati Areen menurunkan pisaunya yang langsung memotong tangan si anak malang)
Lebih salah! kita replay lagi (Slash_aza : kali ini, yang bener dong kasih taunya!) Dia melihat sesuatu. Tampaknya suatu barang yang menarik. (Pembaca : Sekarang coba yang sebelah kanan!)
Slash_aza : BERISIIIIIIKKK…
Mencoba menggapai benda itu, yang dia dapat adalah…
Slash_aza : (girang) Yes!!! Ternyata ini yang saya cari… (sambil mengamati benda yang diambilnya yang tidak lain tidak bukan adalah sebuah cambuk)
Areen : (sambil menutup wajahnya dengan kipas) Ohohohohoho… Ternyata mau main pake begituan ya
Slash_aza : (mengacungkan benda yang didapatnya) INI! APA INI?
Areen : Eeee… itu celana dalam temanmu lho! (Kaget lalu melihat ke tangannya. Ternyata benar, celana dalam. Bertuliskan “Ouja le Bon”, bermerk Rider warna pink berenda-renda. Dan tentu saja Slash_aza tidak akan berani mencium “wangi”nya yang dijamin it’s-a-no-no)
Slash_aza : (mengacungkan benda yang didapatnya & kali ini yang benarnya) KALO YANG INI, APA INI? (diiringi musik acara quiz) Apabila jawaban anda benar, maka anda dapat memilih satu di antara kopor-kopor ini, hadiah apa yang anda terima? Dan tentu saja… Hei! kok jadi acara quiz sich? (Penulis sukses ngerjain Slash_aza)
Kira-kira apa reaksi Areen begitu ditunjukkan Slash_aza benda yang mungkin adalah barang bukti itu?
Areen : IYA! PECUT GAZE AJA!!! CTAR, CTAR, CTAR (layaknya orang udah kesurupan)
Gaze : TIDAAAAAAAAAAAAAAKKK…!!!
Komentar