Kasus yang Ditangani oleh L part 2
Baiklah kelanjutan cerita seri ke-2 : Pengakuan dari anak laki2 korban, supitsu.
II
Lalu L beserta Bakwan masuk ke dalam ruang tamu. Disana sudah berkumpul 7 orang yg tidak dikenal. Bakwan langsung mengambil duduk di sebuah sofa yg sangat super duper empuknya sampe2 keenakan n gak mau bangun lagi. Lalu dikeluarkan sebungkus rokok merk "IA Mild" dari sakunya.
Bakwan : Rokok? (sambil menawarkan kepada L yg lagi asyik main gundu)
L : (dengan gaya sok gaul) Boleh! (lalu dihisapnya rokok dalam2)
Bakwan : Baik, saksi yg perta.... (bahunya ditepuk2 L)
L : Uhek, uhek, hoek... rokok apaan nich? (sambil melepeh) Kok rasanya aneh bgt?
Bakwan : Rokok baru, terbuat dari daun kering bunga bangkai. Rasanya tuch sungguh sensasional (sambil menghirup "wanginya" rokok edan itu)
Seorang junior kepolisian langsung menghadap ke inspektur seraya membawa saksi pertama.
Polisi : Lapor! Saksi pertama adalah anak laki2 korban, yg bernama supitsu. Katanya, sewaktu kejadian itu berlangsung, dia sedang berlatih kasti di kamarnya. Laporan selesai!
Bakwan : Ya iya iya, suruh pulang aja tuch anak!
Polisi : Hah... kok disuruh pulang? (garuk2 kepala) Khan katanya disuruh bawa ke sini?
Bakwan : Oh, gue yg nyuruh ya? (dgn ekspresi sok innocent)
L : Ye, bilang orang lain dodol. Sendirinya juga dodol.
Bakwan : (menoleh ke L dgn tatapan "membunuh") Loe tadi ngomong apa, L? Bilang gue dodol? Udah pernah keselek dodol durian bareng ama kulitnya belum? (mencoba menawar)
L : Hehehe, belum tuch (menolak tawaran yg "menggiurkan" itu)
Supitsu dihadirkan di ruang tamu. L dan Bakwan mengamatinya, dari atas ke bawah, kiri ke kanan, depan-bawah-depan + Punch (Shoryuken!) Supitsu terlihat tegang. Keringatnya mengalir deras menetes dari keningnya yg licin terpoles rapi. Berusaha memecahkan suasana yg menegangkan ini, Supitsu bertanya kepada kedua penyidik itu.
Supitsu : Bisa dimulai interogasinya? Masa' 30 menit cuma ngeliatin doang? Jadi tegang nich...
L : Jadi tegang ya? Bagian mana? (sambil ngelus2) sindang biar eike bantu... (langsung di-uppercut Bakwan keluar gedung)
Bakwan : Detektif sontoloyo! Kebiasaan buruknya belum ilang2 juga. (suasana hening sejenak, seraya menunggu L yg entah terbang ke mana)
Bakwan : Kita mulai ya! Dgn pertanyaan pertama yg bernilai 10 jt rupiah, apakah hubungan antara anda dgn sang korban.
Apakah : a. Anak sendiri
b. Anak adopsi dari panti asuhan
c. Anak in Skywalker
d. Terserah anda anaknya siapa.
Anda bisa memilih Ask the Audience, menelepon teman anda atau 50:50. Ayo, waktu mulai habis.
L : Aku tau, aku tau!
Bakwan : Maaf, penonton dilarang ikut campur. Jadi apa jawabannya, supitsu? Bernilai 10 jt loh
Penonton : Huuuuuu.... (disorakin)
Bakwan : Krn kata "huuuu..." itu berarti telah membantu kontestan, berarti supitsu tdk mendapat apa2 dan 10 jtnya... buat saya sendiri! (ngibrit)
Penonton : HUUUUUU..... (menyerbu masuk mengejar Bakwan) Wasit goblok! wasit goblok!
(Maaf, ceritanya jadi makin ngaco. Ada ide buat berikutnya?)
II
Lalu L beserta Bakwan masuk ke dalam ruang tamu. Disana sudah berkumpul 7 orang yg tidak dikenal. Bakwan langsung mengambil duduk di sebuah sofa yg sangat super duper empuknya sampe2 keenakan n gak mau bangun lagi. Lalu dikeluarkan sebungkus rokok merk "IA Mild" dari sakunya.
Bakwan : Rokok? (sambil menawarkan kepada L yg lagi asyik main gundu)
L : (dengan gaya sok gaul) Boleh! (lalu dihisapnya rokok dalam2)
Bakwan : Baik, saksi yg perta.... (bahunya ditepuk2 L)
L : Uhek, uhek, hoek... rokok apaan nich? (sambil melepeh) Kok rasanya aneh bgt?
Bakwan : Rokok baru, terbuat dari daun kering bunga bangkai. Rasanya tuch sungguh sensasional (sambil menghirup "wanginya" rokok edan itu)
Seorang junior kepolisian langsung menghadap ke inspektur seraya membawa saksi pertama.
Polisi : Lapor! Saksi pertama adalah anak laki2 korban, yg bernama supitsu. Katanya, sewaktu kejadian itu berlangsung, dia sedang berlatih kasti di kamarnya. Laporan selesai!
Bakwan : Ya iya iya, suruh pulang aja tuch anak!
Polisi : Hah... kok disuruh pulang? (garuk2 kepala) Khan katanya disuruh bawa ke sini?
Bakwan : Oh, gue yg nyuruh ya? (dgn ekspresi sok innocent)
L : Ye, bilang orang lain dodol. Sendirinya juga dodol.
Bakwan : (menoleh ke L dgn tatapan "membunuh") Loe tadi ngomong apa, L? Bilang gue dodol? Udah pernah keselek dodol durian bareng ama kulitnya belum? (mencoba menawar)
L : Hehehe, belum tuch (menolak tawaran yg "menggiurkan" itu)
Supitsu dihadirkan di ruang tamu. L dan Bakwan mengamatinya, dari atas ke bawah, kiri ke kanan, depan-bawah-depan + Punch (Shoryuken!) Supitsu terlihat tegang. Keringatnya mengalir deras menetes dari keningnya yg licin terpoles rapi. Berusaha memecahkan suasana yg menegangkan ini, Supitsu bertanya kepada kedua penyidik itu.
Supitsu : Bisa dimulai interogasinya? Masa' 30 menit cuma ngeliatin doang? Jadi tegang nich...
L : Jadi tegang ya? Bagian mana? (sambil ngelus2) sindang biar eike bantu... (langsung di-uppercut Bakwan keluar gedung)
Bakwan : Detektif sontoloyo! Kebiasaan buruknya belum ilang2 juga. (suasana hening sejenak, seraya menunggu L yg entah terbang ke mana)
Bakwan : Kita mulai ya! Dgn pertanyaan pertama yg bernilai 10 jt rupiah, apakah hubungan antara anda dgn sang korban.
Apakah : a. Anak sendiri
b. Anak adopsi dari panti asuhan
c. Anak in Skywalker
d. Terserah anda anaknya siapa.
Anda bisa memilih Ask the Audience, menelepon teman anda atau 50:50. Ayo, waktu mulai habis.
L : Aku tau, aku tau!
Bakwan : Maaf, penonton dilarang ikut campur. Jadi apa jawabannya, supitsu? Bernilai 10 jt loh
Penonton : Huuuuuu.... (disorakin)
Bakwan : Krn kata "huuuu..." itu berarti telah membantu kontestan, berarti supitsu tdk mendapat apa2 dan 10 jtnya... buat saya sendiri! (ngibrit)
Penonton : HUUUUUU..... (menyerbu masuk mengejar Bakwan) Wasit goblok! wasit goblok!
(Maaf, ceritanya jadi makin ngaco. Ada ide buat berikutnya?)
Komentar